Di awal
bulan rajab marilih kita semakin mendekatkan diri kepa Allah SWT. Barang siapa
dengan penuh keyakinan dan keikhlasan melakukan kegiataan keagamaan seperti puasa
sunnah, membaca Al Qur’an, berdzikir dan memperbanayak kalimat toyyibah
insyaallah , Allah akan menyelematkan kita baik dunia dan Akhirat dan
mengampuni segala dosa dan akan memnuhi kebutuhan kita sebelum kebutuhan itu
menjadi suatu kebutuhan. Untuk tanggal 1 sampai 10 perbnyak bacaan subhanallhilkhoyyulkoyyum
dan allahhumma firly warkhamni watubalayya. Dan "Siapa yang membaca tiap
habis shalat, Subhanallah 33 kali, Alhamdulillah 33 kali, Allahu Akbar 33 kali,
lalu untuk mencukupkan bilangan seratus membaca 'Laa ilaaha illallah wahdahu
laa syariika lahu, lahul-mulku walahul-hamdu wahuwa 'alaa kulli syai'in qadier'
maka akan diampunkan baginya semua dosa-dosanya meskipun sebanyak buih air
laut." (HR Muslim)
Dalam
mengarungi kehidupan ini kita tidak akan terlepas dari berbuat kesalahan.
Memang itulah kodrat sebagai manusia, di mana keinginan ruh yang selalu mengarah
ke jalan lurus yang diridhai Allah selalu berhadapan dengan nafsu yang didukung
syetan untuk menyesatkan, mendorong dan menjerumuskan manusia ke jalan
kemungkaran.
Tarik-menarik
kedua kekuatan inilah yang menyebabkan manusia tidak senantiasa hanya berbuat
baik, tapi kadang juga memperturutkan hawa nafsu dan kehendak syetan. Dengan
kelihaiannya yang mumpuni, syetan sanggup menggelincirkan setiap orang. Mereka
sanggup menyeret manusia untuk mendukung, menyokong, dan membela mati-matian
program-programnya, yang pada akhirnya tanpa terasa manusia telah bergumul
dengan lumpur dosa.
Dosa-dosa
manusia itu bisa semakin lama semakin menumpuk dan semakin menenggelamkan ke
jurang kenistaan. Dan apabila dibiarkan terus-menerus tanpa ada usaha untuk
membersihkannya, ini merupakan suatu malapetaka yang sangat besar, karena
jahanam sudah siap untuk melumat tubuh yang penuh noda.
Suatu
kebodohan besar bila kehidupan dunia fana ini melalaikan kita dari mengingat
Allah. Suatu yang amat sangat disayangkan, bila kehidupan yang sementara ini
digunakan hanya untuk kesenangan dan kebahagiaan semu, tanpa dilengkapi
persiapan diri untuk menghadap kepada-Nya. Apakah tidak disadari bahwa semua
fasilitas hidup yang kita punyai dan semua yang kita cintai akan kita
tinggalkan bila maut merenggut dan nyawa melayang? Suatu kerugian perniagaan
akan kita dapati, bila kita hanya sibuk memenuhi kebutuhan dan kesenangan
nafsu. Penyesalan kemudian tiada arti bila jatah hidup telah berakhir.
Langkah dan
strategi syetan untuk membawa ummat manusia ke jalan kesesatan memang luar
biasa. Sesuatu yang sudah jelas-jelas dosa bisa dijadikan samar-samar. Yang
menjijikkan dan hina bisa dibikin enak dan terhormat, hingga timbul slogan
'yang haram menyenangkan, yang halal menyusahkan'. Itulah kerja syetan yang
tahu akan kelemahan manusia dan mampu menjadikannya bulan-bulanan sasaran
ideologinya. Mereka memang mengajak untuk kufur kepada Allah swt agar sama-sama
menjadi penghuni neraka.
Perasaan
dendam dan sakit hati Iblis terhadap ummat manusia berawal sejak permulaan Adam
diciptakan. Iblis telah menolak perintah Allah untuk bersujud kepada Adam,
karena merasa dirinya lebih lebih baik.
Dengan
peristiwa itu Iblis diusir dari surga dan bersiap-siap bersama anak cucunya
menjadi penghuni neraka di akhirat nanti. Untuk itulah mereka berusaha keras
untuk menghalang-halangi manusia dari jalan lurus. Mereka akan mendatangani
manusia untuk menggoda dari muka, belakang, kanan dan kiri, dan segala arah
yang mungkin. Syetan juga tidak pernah beristirahat dari upayanya itu, baik
siang maupun malam.
Repotnya
syetan itu boleh dibilang makhluk tanpa bentuk. Jadi tidak ada jalan lain untuk
menghadapi tipu daya syetan kecuali selalu meminta lindungan dan pertolongan
Allah swt. Tanpa pertolongan dan lindungan-Nya kita akan babak-belur dibuatnya.
Kita akan terseret bujuk rayunya dan mengikuti jejaknya.
0 komentar:
Posting Komentar