السلام
عليكم ورحمة الله وبركاته
اَلْحَمْدُ ِللهِ الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي وصى الأنـسـان بـوالـديـه حسنـا $ أَشْهَدُ أَنْ َلا إِلَه إِلا َاللهُ
وَحْدَهُ َلا شَرِيْكَ لَهُ الـذي قضى أن لا نـعـبد الا ايـاه وبـالـوالـدين احسـانـا $ وأَشْهَدُ
أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الـمصطفى حبيـبـنـا$ وصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ مـوالـبـنـاوسـادتـنـا
$ وسـلـم تسـلـيمـاكــثـيـرا $ أَمَّا بَعْدُ،
فَيَا مَعَاشِرَ الْحَاضِرِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهِ، اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقُاتِهِ
سـرا واعـلا نـا$ وَقَدْ قَالَ اللهَ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ:
أَعُـوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ،
بِسْـمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ $ وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً
إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاهُمَا فَلا تَقُلْ لَهُمَا
أُفٍّ وَلا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلاً كَرِيما$
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Puji
dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, atas
rahmat dan karuniaNya kepada kita sekalian, sehingga pada kesempatan siang hari
ini kita berkumpul di tempat mulia masjid ini dengan selamat sejahtera.
Selanjutnya
marilah bersama sama senantiasa kita perkokoh iman dan taqwa kita, dengan berupaya melaksanakan perintah Allah dan
meninggalkan segala laranganNya, Insya Allah kita akan mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia
sampai di akhirat, dengan ridla Allah Subhanahu wa Ta’ala. Amiin.
Sejenak mari
kita arahkan ingatan kita kepada orang yang paling berjasa kepada kita dalam
hidup ini, tak lain orang itu adalah orang tua kita. Naluri manusia tentu sama,
memiliki kecintaan kepada kedua orang tua. Agama kita mewajibkan kepada kita
selain menyembah kepada Allah dengan tanpa menyekutukan, juga berbakti kepada
orang tua. Karena keduanya telah menjadi sebab yang nyata terhadap keberadaan
kita tercipta didunia ini, Allah telah berfirman :
وَقَضَى رَبُّكَ
أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً إِمَّا يَبْلُغَنَّ
عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاهُمَا فَلا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلا تَنْهَرْهُمَا
وَقُلْ لَهُمَا قَوْلاً كَرِيما
“Dan
Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah
kepada mereka
perkataan
yang mulia” (QS. Al Isra’ : 23).
Saudaraku, Kaum Muslimin
Rahimakumullah,
Allah telah memerintahkan supaya kita menyembah hanya kepada
Allah, dan berbakti kepada kedua orang tua juga senantiasa menghormati mereka
jangan sampai melakukan perbuatan yang mengakibatkan luka dihatinya, baik dalam
bentuk tindakkan, ucapan maupun sikap yang tidak menyenangkan keduanya. Ini perintah
wajib, yang berarti haram hukumnya jika sampai melakukan sesuatu yang menyakiti
keduanya, artinya kita wajib selalu menjaga perasaan mereka. Karena mereka
telah bersusah payah terutama ibu, sejak mengandung sampai melahirkan, merawat
sampai membesarkan dengan penuh kasih sayang, tepat kiranya nyanyian lama, bahwa
kasih ibu kepada kita bagai sang surya menyinari dunia. Sehingga Allah
mewajibkan pula kepada kita agar bersyukur kepada keduanya. Firman Allah :
وَوَصَّيْنَا
الْأِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْناً عَلَى وَهْنٍ وَفصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ
اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
“Dan Kami
perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu dan bapaknya;
ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan
menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu
bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”.(QS. Lukman : 14).
Perintah Allah
selalu berantai, antara kwajiban menyembah Allah tanpa menyekutukan, dan
berbakti kepada orang tua dan menghormati mereka tanpa menyinggung perasaan.
Demikian pula perintah bersyukur kepada Allah bersamaan dengan bersyukur kepada
kedua orang tua. Beribadah kepada Allah jika tidak berbakti kepada orang tua,
ibadahnya akan sia sia belaka tidak diterima, demikian pula bersyukur kepada
Allah tak akan diterima jika tidak bersyukur kepada orang tua. Bahkan
menyekutukan Allah dan durhaka kepada orang tua termasuk dosa besar.
Saudaraku, Kaum Muslimin
Rahimakumullah,
Bagaimana cara
kita berbakti dan bersyukur kepada Allah dan orang tua, banyak cara yang dapat
kita lakukan, yang jelas kita jauhi yang dilarang, terutama yang termasuk dosa
besar, kita tunaikan kwajiban sebagai penghambaan kepada Allah. Kepada orang
tua kita patuhi keinginannya, kita hormati hak haknya, dan kita do’akan agar
mendapat maghfirah dan rahmat dari Allah
Ta’ala. Imam Sufyan Ats Tsauri mengatakan :
من صـلى الصـلـوات الـخمس
فقَدْشكـــر الله
تعــالى و من دعـاللْوَالِدَيْنِ فِي أدبـار الصـلـوات الـخمس فقَدْشكـــرللْوَالِدَيْنِ
“Barang siapa yang menunaikan shalat
lima waktu, berarti ia telah bersyukur kepada Allah Ta’ala. Dan barang siapa
mendo’akan kedua orang tuanya setelah menunaikan shalat lima waktu, berarti ia
telah bersyukur kepada kedua orang tuanya”.
Kwajiban
menghambakan diri kepada Allah dengan mengEsakan dan tidak menyekutukanNya,
serta berbakti kepada orang tua merupakan kwajiban yang harus ditunaikan bagi
setiap manusia. Bahkan kewajiban berbakti kepada orang tua itu tidak sebatas
ketika orang tua masih didunia saja, sampai orang tua sudah meninggalpun bagi
setiap anak tetap berkwajiban berbakti kepada orang tua. Pernah Nabi ditanya
oleh seorang shahabat, tentang bagaimana caranya berbakti kepada orang tua yang
telah tiada. Nabi
kemudian bersabda :
ان
من الـبـر بـعـد الـمـوت أن تصـلى لـهـمـا مـع صلاتـك وأن تصـوم
لـهـمـا مـع صـيـامـك
“Sesungguhnya termasuk cara berbakti kepada kedua orang tua
setelah meninggal dunia, hendaknya kau tunaikan shalat, dan tunaikan pula untuk
kedua orang tuamu, dan laksanakan puasa, juga lakukan untuk kedua orang tuamu”.
(HR.Daru
Quthni).
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Ta’at dan patuh kepada kedua orang tua adalah kwajiban
bagi kita, apapun perintahnya, sejauh tidak perintah untuk berbuat maksiyat dan
durhaka serta menyekutukan Allah. Jika orang tua memerintahkan perbuatan
tersebut baru kita tidak boleh menta’atinya, tetapi kwajiban kita mempergauli
mereka dengan baik, sampaikan penolakan dengan bijak dan halus, jangan sampai
tersinggung perasaan mereka. Allah berfirman :
وَإِنْ جَاهَدَاكَ
عَلَى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا
فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفاً وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ
إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ
فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Dan jika
keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan
pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang
kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan
kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS.Lukman : 15).
Semoga Alllah
selalu melimpahkan maghfirah dan rahmatnya kepada kedua orang tua kita,
dan memberkati kita sekalian untuk dapat
senantiasa menghambakan diri kepadaNya dan berbakti kepaa kedua orang tua kita.
جَعَلَنَا اللهُ وَإِيَّاكُمْ مِنَ
اْلفَائِزِيْنَ اْلآمِنِيْنَ * وَأَدْخَلَنَا وَإِيَّاكُمْ فِى زُمْرَةِ
عِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ * إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ * قَالَ
تَعَالَى وَهُوَ أَصْدَقُ اْلقائِلِيْنَ* أَعُـوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ* بِسْـمِ
اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ* وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لاِبْنِهِ
وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
* وَقُلْ رَبِّ اْغفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ
خَيْرُ الرَّحِمِيْنَ*
0 komentar:
Posting Komentar